Sunday, May 28, 2006
'Ee yang Enak
Oleh : Andi Sri Suriati Amal
Waktu makan malam, Jehan melihat ada serangga kecil nempel di mainan ade' Iffah.
"Mama, kok sekarang udah mulai datang binatang-binatang kecil sih?"
"Ya iya, kan sebentar lagi udah frühling (musim semi)"
"Oh iya ya, wah... klo gitu sebentar lagi banyak lebah dong"
"Wah... iya ya..."
Masih teringat ketika musim panas yang lalu ade Iffah disengat seekor lebah. Kenanya di telapak kaki, tapi bengkaknya sampai ke paha. Syukur alhamdulillah, setelah diperiksa, kata dokter nggak apa-apa. Ade Iffah hanya dikasih anti alergi.
****
Lalu seperti biasa, menjelang tidur Abdussalam bilang:
"Mama, Salam ada geschichte (cerita)"
"Oh ya, geschichte apa?"
"Geschichte Salam sekarang tentang tawon, mama mau dengar nggak?"
"Mau..."
"Pada suatu hari ada seekor tawon. Tawon terbang ke dalam hutan. Dia terbang.... terbang.... terus... masuk ke hutan. Tawonnya terbang sampai jauh... sekali. Sampai si Tawon gak tau lagi pulang ke rumahnya"
"Oh... tawonnya tersesat ya bang"
"Iya, habis itu, tawonnya jadi jelek, kurus, sebab tawonnya udah berapa hari nggak makan. Jadi mukanya jadi kurus" (Yang ini sih pasti niru saya. Ketika minggu lalu Salam dan adik-adik sakit muntaber, waktu saya bujuk-bujuk biar dia mau makan, saya bilang begini, "Ayo dong bang makan, liat tuh... abang udah kurus, mukanya jadi jelek" he...he...he... dasar)
"Habis itu, tawonnya terus terbang mencari rumahnya. Tiba-tiba tawon lihat rumahnya. 'Wah... itu rumah saya' Udah deh... tawonnya terus terbang masuk rumahnya. Habis itu tawon keluar lagi cari makanan. Pas udah kenyang, tawon pulang ke rumah. Dia itu mau 'ee (BAB)"
"Mama tau nggak, di rumah tawon itu banyak toiletnya"
"Oh ya?"
Salam lompat mengambil botol madu, dan meneruskan ceritanya:
"Mama, lihat dah. Rumah tawon kan begini, banyak lubang-lubangnya. Tawon itu
'ee dilubang-lubang ini. Lubang-lubang ini toiletnya" Sambil menunjukkan gambar sarang tawon di botol madu.
Deniz yang dari tadi diam mendengarkan langsung memotong:
"Iiih... 'ee... bau..."
"Nggak Deniz. Deniz tau nggak? 'Ee tawon itu kan enak. 'Ee tawon itu kan madu, iya kan Ma?"
"Iiigiiit (Jijik) 'ee... bau...nggak enak" Deniz, sambil menunjukkan muka jijik.
"Nggak... 'ee Deniz itu yang bau (agak marah). 'Ee tawon enak. Deniz kan juga suka madu. Iya kan?"
"Iya ya bang, subhanallah, Allah berikan kelebihan ke tawon,
sehingga 'eenya tawon bukan hanya enak tapi juga obat"
Frankfurt/Main, 9 Maret 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment